Perbedaan Amnesia, Demensia, dan Alzheimer perlu benar-benar diperhatikan. Walaupun sama-sama memiliki gejala berupa membuat penderitanya kehilangan ingatan, ketiga penyakit tersebut memiliki berbagai perbedaan mendasar yang pelu diketahui agar tidak salah dalam menanganinya.
Ketiga penyakit tersebut berhubungan dengan gangguan otak yang membuat penderitanya kesulitan untuk mengingat sesuatu. Biasanya Demensia dan Alzheimer lebih identik terjadi pada orang yang berusia lanjut atau lansia, sedangkan amnesia bisa terjadi pada siapa saja karena benturan keras di kepala.
Perbedaan Amnesia, Demensia, dan Alzheimer perlu diketahui agar tidak salah dalam penanganannya. Apalagi, jika salah diagnosis dan penanganan tidak sesuai dapat menyebabkan penyakit tersebut malah menimbulkan komplikasi baru yang tidak kalah merepotkan.
Hilang Ingatan atau Amnesia
Amnesia mengacu pada jumlah momen yang terlupakan secara abnormal, sehingga mengalami kehilangan memori. Hilangnya memori tersebut dapat terjadi dalam jangka pendek, jangka panjang, hingga amnesia. Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang mengidap amnesia, seperti stroke, dementia, hingga cedera kepala.
Amnesia juga dapat menyebabkan terganggunya kemampuan menghasilkan memori baru, sehingga hanya momen-momen tertentu saja yang diingat. Amnesia yang terjadi dapat hanya sementara hingga permanen.
Demensia
Beberapa penyakit memang berhubungan dengan demensia, tetapi demensia sendiri bukanlah penyakit melainkan gejala. Demensia adalah hal yang digunakan untuk menggambarkan gejala yang menyebabkan penurunan memori dan fungsi kognitif lainnya. Akibatnya, seseorang akan mengalami penurunan kemampuan dalam beraktivitas sehari-hari. Gejala dari demensia yang dapat terjadi adalah halusinasi, perubahan suasana hati yang tiba-tiba, dan sebagainya.
Gejala spesifik yang berhubungan dengan demensia tergantung pada bagian otak mana yang terserang. Selain itu, kehilangan memori adalah gejala yang sering terjadi pada seseorang yang mengidap demensia, seperti Alzheimer. Selain itu, seseorang dapat mengalami lebih dari satu jenis demensia, yang umumnya disebut dengan demensia campuran.
Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah sebuah penyakit pada otak yang secara perlahan dapat menyebabkan penurunan daya ingat seseorang dan fungsi kognitif lainnya. Sebagian besar orang yang mengidap gangguan penyakit lupa yang berhubungan dengan demensia ini mulai menunjukkan gejala ketika berada di usia 60an.
Lalu, hal yang menyebabkan seseorang mengidappenyakit Alzheimer adalah terjadinya penumpukan protein pada otak yang membentuk plak. Akibatnya, koneksi antara otak dengan sel-sel saraf akan terhambat. Hal tersebut dapat mengakibatkan hilangnya jaringan otak. Belum ada obat yang dapat menangani penyakit ini, tetapi beberapa kegiatan dapat membantu untuk mencegah perkembangan penyakit tersebut.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengelola gejala dari penyakit Alzheimer adalah:
Mengonsumsi obat untuk perubahan perilaku, seperti antipsikotik.
Mengonsumsi obat untuk kehilangan ingatan, seperti Aricept, Exelon, dan Namenda.
Mengonsumsi obat alternatif untuk meningkatkan fungsi otak, seperti minyak kelapa atau minyak ikan.
Mengonsumsi obat untuk depresi.
Pencegahan Alzheimer
Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit Alzheimer. Hal-hal yang dapat dilakukan adalah menurunkan risiko untuk terserang penyakit jantung, mengonsumsi makanan yang sehat, rutin berolahraga, berhenti merokok, menjaga berat badan tetap sehat, dan selalu berusaha menjaga otak agar tetap aktif bekerja sehingga tidak terdiam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar